Ahad, April 13, 2008

Karkade (Interpretasi As-Syams dan 11 April)

Petang 11 April itu berlalu lembut, tanah-tanah sudah mula diliputi rumput. Bunga-bunga sudah bersiap mempamerkan diri, masing-masing dengan pakaian warni-warninya. Angin diluar bertiup sesopan bahasanya menegur saya yang jauh melontarkan padangan ke hujung sungai Volga.

Renunglah pada makna kata-kataNya pada surah As-Syams. kata saya kepada hati.

Sungguh, hari ini hari biasa. Yang luar biasanya adalah 22 tahun dahulu saya mengenal alam hasil jerit perih ibu saya, bertarung dengan maut semata-mata untuk melahirkan saya. Lambang kepada kasih tak terbayar seorang ibu dan keagungan tak tertanding Allah, pemilik sekalian alam.

Kemudian, berlarinya saya di dunia ini adalah sebagai insan biasa semula, kerdil dan lemah disaksikan alam yang terbentang dengan segala perbendaharaan yang tak terjangkau oleh mana-mana manusia.

Maka kalau ada orang yang menjadikan hari ini lain daripada biasanya kepada saya. Kalau boleh saya ungkap rasa terima kasih yang paling luar biasa sudah pasti saya luahkan: Pada ucapan-ucapan penuh hikmah dari segala taulan yang setia. Pizza, Spagetti, Donut, Ayam Tandoori serta Nasi Minyak dari semua anak-anak usrah. Pada yang sanggup bersengkang mata menunggu 12 malam semata-mata nak menunjukkan perhatiannya bukanlah biasa untuk saya. Juga himpunan bukan doa biasa; ikhlas mengharap redha Ilahi.

Apa sahaja yang mampu saya ungkapkan. Semoga Allah merahmati dan menghargai kalian tidak kurang sedikit pun daripada kasih sayang yang kalian ditunjukkan.

Malah, kalau boleh diberi sebab kenapa hari ini boleh saya tukar kebiasaannya. Maka saya ingin raikannya kepada jiwa yang saya miliki. Jiwa yang punya deria yang merasa. Jiwa yang punya hasrat ingin merindu. Jiwa yang punya semangat ingin berjuang. Jiwa yang punya tenaga untuk mengerakkan. Sungguh inilah kesempurnaan ciptaan jiwa setanding dengan penciptaan siang malam. Matahari dan bulan. Langit dan Bumi. Inilah kuasa Ilahi. Hari ini saya berdiri setelah jiwa saya sudah puas membawa saya mengembara ke sana ke mari dan saat ini saya sampai dan melihat satu pemandangan yang cukup baru, puasnya pada seluruh mata saya dan hati saya memandang.

Juga pada jiwa ini yang diilhamkan jalan kepada taqwa dan kejahatan. Kalau ada harapan luar biasa yang saya ingin ungkapkan di sini, maka itu adalah harapan saya untuk sentiasa tergolong di dalam orang-orang yang beruntung. Mereka yang sentiasa membersihkan jiwa ciptaan Allah yang agung ini. Juga mengharapkan setiap orang yang menyayangi saya serta semua yang saya sayangi turut sama berlari membawa nyala hasrat yang sama.

Itulah yang cuba disampaikan oleh surah As-Syams dan ini jugalah yang ingin saya tuturkan. Saya tersenyum sendiri. Sesudah menghirup teh karkade merah, saya menghela nafas lega kemudiannya. Perlahan-lahan saya katakan

"Selamat Hari Lahir Fadly, Semoga kekal di Jalan ini"

3 ulasan:

Ahmedkzaman berkata...

bez2..
btw,karkade tuh ape??

fadly khairie berkata...

karkade tuh nama spesies satu bunga raya, orang keringkan buat teh..rasanya macam rosell (sama kot) =)

dr muthiah berkata...

subhanallah..
doa fadly sama2 kami ameen kan..

ayuh!jalan terus###