Khamis, November 25, 2004

Dream


snow ngan kekawan
Originally uploaded by Fadly Kharie.
Volgograd Suhu:-5 darjah celcius
Hari Ahad yang lepas saya menghabiskan masa dengan penuh bermakna. Duduk di depan TV mengkhatamkan dvd cerita kartun “Naruto”. Apa nak buat...nak bersiar-siar suhu tak sesuai, sedangkan air dekat jalan pun beku, kalau badan yang kecil ni terbiar lm-lm dekt lur mesti beku sama. Nak buka buku, teringat kata-kata senior-ni bukannya lagi SPM kita ada satu hari nih jer nak rehatkan otak, chill up! rehat dulu lepas tu baru study balik, dekat sini bukannya sikit kes student kena hantar balik sebab tension. Jadi buka lah satu demi satu cerita Naruto, siri demi siri. Dulu dekat Malaysia pernh jugk wandering kenapalh my friend (affa especially) suka sangat cerita nih. Sekarang baru saya tahu, cerita ni memang sangat menarik.
Bagi yang fanatik (like most of Volgograd’s student), tak payah lagi rasanya nak diberitahu Naruto ni menatang apa? tapi secara ringkasnya biarlah saya beritahu yang Naruto ni mengisahkan tentang kehidupan seorang ninja, he has no mom nor dad and he strive really hard to get villagers attention and so the story revolve from there. Apa yang menarik hati kami, dalam naruto ni semua ada-kadang ada masuk kimia sikit, bio sikit, anatomy sikit dan falsafah dengan banyaknya. It really suites us. Saya tertarik bila dia cakap pasal ‘dream’ (episod awal2-battle dekat Nation of Waves)
translation:

“Why do you have to parctice so hard?”
“One day I want to become a Hokage and gains all villagers attention!”
(smile) “I dream to protect my impotant one, be at his side, make he fulfill what he needs and realize his dream”
.... “I’m sorry please don’t hate me, we both have dream but you stand in my way, you become obstacle to me. I have to kill you”
Mungkin ada orang kata benda ni merepek but bagi saya tak. Bila dia cakap macam ni, menyebabkan saya teringat, terkenang dan merenung semula pada diri sendiri. If it is because of that dream someone could be that stronger. After all this what drives me? Tiba-tiba segala-galanya bagai datang semula. Dari zaman saya sekecil-kecilnya hinggalah kini. Most of the time, I try to prove something, try to be someone, try to tell everyone that I’m somebody. I laugh, cry, people play fool with me. Then I come to this stage what should I feel.
Baru beberapa hari lepas one of my friend got bash by russian guy just because my friend tak nak kasi handset(my friend has his own right besides handset is not that cheap; what if he rob it?). I think back; why after hearing that news I still wake up every morning, learning everyday even I know I am about to put my life on risk just to have a degree. I’m through not a simple and nice life, no wonder JPA puji student Russia yang dapat survive through all this because now sekarang baru saya rasa sendiri betapa susahnya dan perihnya.
Still I think back, what is my strenght? rupanya matlamatnya masih sama; still walaupun saya dah sampai ke sini saya masih ada banyak yang belum selesai. I still want to prove that I’m somebody,someone and from zero to yes there is something!. My family is still nothing if I don’t try anything and I’m still a weak person that people usually laugh at if I dare not to show that I’m not a stupid person.For me until now that is my dream dan saya serahkan pada Allah. Saya yakin niat yang baik Allah pasti tolong. Saya tahu life never lead us to the easiest way but still there are a lot of people who are more miserable than me. Setiap kali saya rasa nak putus asa saya tengok balik kawan-kawan saya, kakak dan abang saya di sini. They are my strenght. Saya bukanlah sekuat yang dilihat tapi saya jadi kuat dengan orang disekeliling saya. Yes we may not have anybody to watch us, to guard us but we still have each other. Tengok saja kawan saya yang get bash by Russia tu, semua Malaysian concern, ramai senior tanya, ada yang datang asrama jauh-jauh semata-mata nak pastikan dia ok. Even kalaulah dia masuk hospital, saya sendiri sanggup ulang alik setiap hari nak hantar makanan sebab saya sendiri tahu kami semua tahu yang kalau kami tak jaga sesama kami siapa lagi?
“Kerna hakikatnya kita tak sedar di sebalik awan mendung yang gelap gelita pasti ada cahaya kebahagiaan kedamaian dan ketenangan yang menunggu sesungguhnya Allah itu maha Adil”.

Tiada ulasan: